Fitur

OTTO TREND

wendy-budiman.blogspot.com

MoToR LiNc@h Aprilia

0 komentar

Nama besar Aprilia di kancah balapan dunia memang terbukti merasuki motor-motor yang mereka produksi. Tidak seperti pabrikan lain, hampir semua produk keluaran Aprilia memiliki performa di atas rata-rata.

Lihat saja Aprilia RS 125 yang kami coba beberapa waktu lalu ini. Dilihat dari sisi luar, aura sporty pasti sudah langsung tertangkap. Berbekal bodi ala motor sport dengan fairing yang menutupi bagian depan bodi dan buritan yang melancip, RS 125 dipastikan akan menarik perhatian orang-orang yang melihatnya.


Ketika pertama kali menaikinya, si pengendara pasti merasa dirinya sebagai pembalap. Bukan apa-apa, posisi stang dan footstep yang ada di Aprilia RS 125 memaksa posisi duduk si pengendara merebah layaknya pembalap-pembalap sungguhan.

Terlebih meskipun mesinnya hanya berkapasitas 124,8 cc saja, ukuran tangki RS 125 sangatlah besar untuk ukuran motor berkapasitas sejenis.

Begitu di geber, mesin Aprilia RS 125 langsung menyentak sangar membawa lari si pengendara dengan cepat. Ukuran ban yang lumayan lebar dengan arm asimetris besar di bagian belakang yang menopang monoshock hidrolik single di bagian belakang dan kemudian berpadu dengan suspensi Upside-down telescopic 40 mm di bagian depan, Aprilia RS 125 pun jadi memiliki stabilitas di atas rata-rata, meskipun di ajak merebah di tikungan.

Dan bukan itu saja, karena yang paling istimewa dari motor yang dibawa oleh PT Sentra Kreasi Niaga, (distributor resmi Aprilia dan Piaggio), ini tentu saja ada pada bagian dapur pacunya. Untuk urusan itu, RS 125 pantas mendapat acungan jempol.

Sebab mesin 2 tak berkapasitas 124,8 cc yang digendongnya terbukti sangat sangar dengan dengan karburator dari Dell'Orto PHBH 28 BD dan transmisi enam percepatan yang diaplikasi, motor ini akan membawa anda melahap jalan di Jakarta seolah jalan Jakarta begitu pendek saking cepatnya motor ini melangkah.

Namun jangan harap anda dapat menggebernya hingga ke gigi enam, karena banyaknya lampu merah yang menghalangi, paling banter anda hanya akan sampai ke gigi empat saja, itu pun tidak akan habis di geber. Karena ketika sampai di gigi empat, lampu merah atau mobil akan menghalangi anda.

Hebatnya, meskipun motor ini adalah sebuah motor 2 tak dengan tenaga yang besar yang membuat anda tidak akan sabar untuk terus menggebernya, konsumsi bahan bakar motor ini terbukti juga efisien.

Dari pengetesan yang dilakukan, dari 14 liter bensin yang ada di tangki motor in, Aprilia RS 125 mampu membawa anda berjalan hingga 490 km atau berarti
1:35 km. Ini tentu sangat istimewa mengingat mesin motor yang masih 2 tak dengan tenaga sangat besar.

Dalam penilaian kami, motor berharga Rp 79 juta ini bisa menjadi pilihan cerdas bagi anda daripada anda mengikuti tren dengan membeli sebuah motor sport yang berharga dibawahnya tapi masih harus menyesuaikan motor tersebut dengan spesifikasi yang lebih tinggi yang pastinya akan memakan banyak biaya lagi.

Karena ketika dilahirkan, RS 125 sudah memiliki spesifikasi dan kemampuan di atas rata-rata sehingga tidak perlu lagi dilakukan penambahan yang signifikan.

PeNyEb@b MoToR b@tUk-b@tUk

0 komentar
Sangat menjengkelkan ketika motor mendadak "batuk-batuk" atau suara dari knalpot terdengar "nembak-nembak" saat Anda sedang berkendara. Gejala seperti itu membuat laju motor menjadi tidak lancar alias tersendat-sendat.

Solusi paling cepat dan aman, segera bawa motor ke bengkel. Tak ada salahnya juga kalau Anda perlu mengetahui biang penyebabnya supaya Anda sudah paham atau tidak dibohongi ketika membawa motor ke bengkel.

Cuk atau "choke"
Jika Anda lupa menutup cuk saat menghidupkan mesin di pagi hari, nah, saat jalan, pembakaran yang terjadi tidak sempurna akibat campuran bensin yang terlalu banyak. "Jika kondisi ini dibiarkan, tentu akan berakibat pada usia busi. Selain itu, busi cepat mati karena cenderung basah oleh bensin," beber Abdul Rohim, mekanik dealer Honda Wahana Makmur Sejati.

Busi
Komponen ini bisa menyulut timbulnya suara ledakan lantaran kondisi komponen tersebut sudah mau mati. Biasanya, menurut Abdul Rohim, itu terjadi karena elektroda busi sudah terlalu basah atau banyak kerak. Jika dipakai terus, maka muncul gejala seperti kerusakan di komponen suplai udara bersih. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar jadi tak sempurna.

Karburator
Sekarang ini tak sedikit motor yang mengaplikasi karburator model vakum atau beken disebut velocity constanly (VC). Skep digerakkan oleh karet yang mengandalkan kevakuman. Makanya, jangan biarkan karet tersebut aus. Kalau sampai aus, maka proses kevakuman jadi tidak sempurna. Ini yang menyebabkan mesin brebet saat motor dibetot.